Apa itu TOEFL ?
Pasti ada sebagian dari kalian yang belum
pernah mengikuti TOEFL atau bahkan tidak mengetahui apa itu TOEFL. Ya,
pertama-tama saya akan menjelaskan apa itu kepanjangan dari TOEFL. Kepanjangan
dari TOEFL adalah Test Of English as a
Foreign Language atau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Tes Bahasa
Inggris Sebagai Bahasa Asing. Pada awalnya, TOEFL dibuat oleh Educational Testing Service (ETS) yaitu
suatu lembaga di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat dan Kanada sendiri, banyak
Universitas yang menjadikan TOEFL sebagai syarat untuk masuk. Kemudian, diikuti
oleh Universitas-Universitas yang ada di Eropa dan Australia.
Secara
umum, tes ini dilakukan guna menilai kemampuan berbahasa inggris seseorang. Berikut
ini adalah beberapa aspek penilaiannya :
1. Memiliki kemampuan menulis dan tatabahasa
dalam Bahasa Inggris.
2. mempunyai kemampuan membaca Bahasa Inggris
dengan baik dan benar.
3. mempunyai kemampuan mendengarkan dengan baik
dan benar.
Selain aspek penilaiannya, tes ini juga diselenggarakan
berdasarkan 4 bagian tes. Diantaranya :
1. Grammar
Structure and Written Expression. pada bagian ini, dilakukan tes pada
struktur-struktur penulisan pada bahasa inggris (contohnya : Tenses).
2. Listening
Comprehension. Pada bagian ini, tes dilakukan dengan cara mendengarkan
audio yang dimainkan, lalu menjawab pertanyaan (contohnya : mendengarkan soal
cerita).
3. Reading
Comprehension. Pada tes di bagian ini, diharapkan dapat memhami suatu teks (contohnya
: mencari kesimpulan, gagasan utama, dll).
4. Writing.
Pada tes ini, peserta diharuskan menulis sesuatu menggunakan bahasa inggris
(contohnya : menulis esai).
Perbedaan IBT dan ITP
TOEFL memiliki 4 jenis test sejak pertama kali
dibuat. Masing-masing jenis memiliki perbedaan format pelaksanaan tes nya. Selain
format, dari segi hasil/nilai juga berbeda. 4 jenis TOEFL ini adalah : Paper Based Test (PBT), Computer Based Test (CBT), Internet Based Test (IBT), dan Institutional Testing Program (ITP). Namun
pada bahasan ini, saya hanya membahas tentang perbedaan antara TOEFL IBT dan
ITP.
Internet Based Test (IBT)
Sesuai dengan namnya, format test IBT berbasis
internet. Hal ini menggantikan format-format tes sebelumnya seperti PBT dan
CBT. Namun, tidak semua hal digantikan oleh IBT itu sendiri. Misalnya untuk
soal pada IBT pada dasarnya sama dengan PBT, hanya berbeda pada IBT tanpa sesi structure. Selain itu, susunan
pertanyaan dan durasi tes nya juga cukup berbeda. Berikut ini adalah tabel
pelaksanaan tes IBT.
Sesi
|
Pertanyaan
|
Durasi
|
Skor
|
Reading
|
3- 4 bagian, 12 – 14 masing masing
|
60-80 menit
|
0-30
|
Listening
|
6-9 bagian, masing masing 5- 6
|
60-90 menit
|
0-30
|
Istirahat
|
|
10 menit
|
|
Speaking
|
6 latihan, 6 pertanyaan
|
20 menit
|
0-30 (0 – 4 pertanyaan)
|
Writing
|
2 latihan, 2 pertanyaan
|
50 menit
|
0-30 (0-5 pertanyaan)
|
Institutional Testing Program (ITP)
ITP adalah tes TOEFL yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi atau lembaga bahasa yang sudah terpercaya. Meskipun dilaksanakan
oleh institusi tertentu, namun TOEFL ini tidak diakui Internasional. Padahal, tes
yang dilakukan pada TOEFL ini sudah berstandar Internasional. Misalnya saja,
skill yang diuji berupa Listening, Structure & Written Expression, dan
Reading. Durasi pengerjaan pada tes TOEFL ini selama kurang lebih 90 – 120 menit.
Tabel Perbedaan ITP dan IBT
Institutional Testing
Program (ITP)
|
Internet Based Test
(IBT)
|
|
Komposisi Tes
|
Listening comprehension, Structure and written expression, Reading comprehension
|
reading, listening, speaking, dan writing
|
Format Tes
|
paper-based test (PBT)
|
computer-based test (CBT). Selain itu TOEFL iBT
juga merupakan tes online
|
Skala Penilaian
|
Setiap bagian bernilai 30 – 60
Total skor berkisar 300 – 670
|
Setiap bagian bernilai 0 – 30
Total skor berkisar 0 – 120
|
Biaya Tes
|
$30
|
$195
|
Lokasi Tes
|
Banyak lembaga yang sudah resmi menjadi host tes
ITP, diantara PPB UGM, PBFEB UGM, Cilacs UII, dll.
|
Cilacs UII dan IONS International Education
|
Sumber :