MEMANDANG SEBUAH KEHIDUPAN
Akal dan budi sebagai milik manusia
ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu
diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu penggaris
yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat
dikatakan rumusan:
a. Orang
yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
b. Juga
karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang
melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
c. Dan
khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari
anak-anak atau orang yang di bimbing.
Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa
manusia itu serba terhubung dengan dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat
dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu tergantung seluruhnya pada yang ada,
yang mutlak, yaitu Tuhan.
Pandangan hidup adalah Filsafat hidup.
Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk
kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa
manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap
dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang
fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan,
ketakutan.
Banyak orang yang pandangan hidupnya
didasari pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya;
pada waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati kematiannya mulai berbuat
seperti orang-orang yang hidup beragama.
Jadi pandangan hidup merupakan
keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan
dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan demikian bahwa pandangan
hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya manusia tidak
memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang memeluk sesuatu agama
semata-mata atau sadar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya
pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya, atau sering dikenal dengan agama
KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi
Muhammad SAW: “Agama adalah akl, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak
berakal”.
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut adalah
agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan
akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini di tegaskan dalam
firman Allah SWT, surat Al-Baqarah ayat 236 yang artinya: “Tidak ada paksan
untuk memasuki suatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang
benar dan jalan (agama) yang salah”.
Dalam firman Allah SWT itu tersirat
bahwa betapa Dia menghargai akal manusia. Dia hanya menawarkan atau
mendorongkan ini yang baik dan ini yang buruk. Akhir keputusan terserah kepada
manusia, sebab manusia mempunyai akal. Dan Allah SWT telah berfirman dalam
surat Ali Imran ayat 19 yang artinya: ”Agama yang benar bagi Allah itu
hanyalah Islam”. Namun agama apa yang akan dipilih oleh manusia sebagai
sandaran hidupnya, diserahkan hidupnya kepada manusia itu sendiri.
Pandangan hidup ternyata sangat penting,
baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat, dan sudah
sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus
betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan sekedar ikut-ikutan saja.
Pandangan hidup berbeda dengan
cita-cita. Cita-cita misalnya:
· Ingin punya istri cantik, terpelajar tapi setia
· Ingin punya suami tinggi, tampan (simpatik), pilot dan setia
· Ingin jadi insinyur, doktor, atau pilot
· Ingit hidup selamat, bahagia alis tidak kekurangan apapun
Sedangkan pandangan hidup:
·
Hidup bahagia, sejahtera
·
Hidup sejahtera, penuh kebahagiaan dan cinta kasih
·
Hidup panjang umur untuk sanad kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh
cinta kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar